Sejarah
Pendirian Program Studi Manajemen
Universitas
Antakusuma didirikan oleh sebuah Yayasan Pendidikan yaitu Yayasan Kotawaringin,
yang berdiri berdasarkan Akte Notaris No.11 bulan April 2003 yang disahkan
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 275.HT.01.02.Th 2004, tanggal 27 Mei 2004.
Adapun
dasar pertimbangan pembukaan Universitas dengan 4 Fakultas dan 11 Program Studi
antara lain adalah:
·
Pembangunan
Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang
merata meterial dan spiritual bedasarkan Pancasila didalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dalam suasana
penghidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan damai. Tujuan pembangunan
Nasional tersebut hanya akan terwujud apabila masyarakat dan bangsa mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap pendidikan yang harus direalisasikan dalam bentuk
suatu pendidikan yang berfungsi sebagai sarana penunjang dalam rangka alih teknologi.
·
Bahwa
sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-UndangNomor 22
tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, di Kabupaten Kotawaringin Barat dan
Kabupaten Kotawaringin Timur telah terjadi proses pemekaran wilayah dari 2
(dua) kabupaten menjadi 7 (tujuh) kabupaten. Dengan adanya pemekaran wilayah
pemerintahan otonom tersebut maka diperlukan kesiapan sumber daya insani yang
bekualitas yang mampu meningkatkan partisipasi dalam pembangunan bangsa. Sumber
daya insani yang berkualitas salah satunya hanya dapat dipersiapkan melalui
proses pendidikan tinggi yang bermutu.
·
Berdasarkan
data potensi wilayah kabupaten Kotawaringin Barat termasuk wilayah Kabupaten
Pemekaran yaitu Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau maupun Kabupaten Seruyan, pada umumnya memiliki
sumber daya alam yang cukup potensial
yang belum dapat dikembangkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pembangunan didaerah. Pengembangan dan pemanfaatan potensi
sumber daya alam secara arif akan dapat dilakukan oleh masyarakat yang memiliki
ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi yang dikembangkan melalui dunia
pendidikan yang ada didaerah.
·
Bahwa
posisi geografis letak wilayah Kabupaten Kotawaringin barat yang sangat
strategis didukung oleh tersedianya sarana dan fasilitas komunikasi dan
transportasi baik transportasi darat, laut maupun udara, mendorong tingkat
mobilitas penduduk semakin tinggi dan
pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat karena semakin berkembang investasi
diberbagai sektor, antara lain sektor perkebunan, perikanan, kehutanan
pertambangan, perdagangan, industri dan pariwisata didaerah. Pada keadaan yang
demikian diperlukan kesiapan sumber daya insani didaerah untuk dapat mendukung
perkembangan yang akan terjadi. dimasa depan melalui research university.
Berdasarkan catatan statistik pertumbuhan ekonomi kabupaten Kotawaringin Barat
pada tahun 2002-2003 terjadi peningkatan lebih dari 5 % yang berarti diatas
rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah sebesar 3,4 % pada tahun yang
sama.
·
Bahwa
pengelolaan dan penyelenggaraan Perguruan Tinggi yang ada, baik pada Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara Pangkalan Bun maupun Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Kotawaringin yang selama ini berjalan dirasakan kurang memadai, terutama
menghadapi pelaksanaan konsep otonomi dibidang pendidikan dan globalisasi
ekonomi yang semakin kompetitif, dan paradigma baru penyelenggaraan perguruan
tinggi, oleh karena itu diperlukan langkah-langkah untuk mengadakan pembenahan
melalui konsolidasi dan penggabungan (merger) dengan merubah bentuk dari
Sekolah Tinggi menjadi Universitas, agar dengan demikian dapat dicapai
efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas serta kompetensi untuk menjamin
standar mutu pendidikan tinggi didaerah.
·
Bahwa
selama ini banyak putra-putri daerah yang harus melanjutkan studi di Perguruan
Tinggi keluar daerah seperti di Palangka Raya, Banjarmasin, Semarang, Surabaya
dan ditempat-tempat lain. Keadaan ini merupakan beban yang cukup berat bagi
orang tua maupun pemerintah daerah, karena harus mengeluarkan biaya/bantuan
untuk menyediakan asrama dan lain-lain. Demikian pula ada diantara mahasiswa
yang berasal dari daerah, setelah menyelesaikan pendidikan ternyata tidak
bersedia untuk kembali kedaerahnya, sehingga daerah kehilangan kader yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pembangunan didaerah.
·
Untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam rangka pengembangan dan penggalian
potensi sumber daya alam yang sangat potensial didaerah terutama sektor
perikanan dan kelautan, sektor pertanian dan perkebunan, maupun sektor industri
dan perdagangan yang memerlukan kesiapan tenaga-tenaga terdidik dan tenaga ahli
dari daerah yang berkualitas sehingga mampu kompetisi pada era globalisasi dan
liberalisasi ekonomi.
·
Semakin
meningkat investasi dan pertumbuhan ekonomi didaerah mendorong berkembangnya
kegiatan masyarakat disemua sektor yang akan memerlukan tenaga kerja yang
berkualitas dan terdidik yang dapat disiapkan melalui Fakultas/Program Studi
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Memasuki
paradigma baru dalam bidang pengelolaan pendidikan tinggi dikaitkan dengan
pengembangan otonomi daerah, yang sangat memerlukan upaya untuk meningkatkan
potensi dan kualitas sumber daya insani yang harus mampu bersaing secara global
dan dapat memenuhi tuntutan kebutuhan stake
holder, maka setelah dilakukan pengamatan terhadap sejumlah potensi yang
ada, dirasa perlu untuk menentukan langkah-langkah penyesuaian didalam
meningkatkan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi yang ada
didaerah. Bahwa salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan cara bergabung (merger) dan merubah bentuk dari Sekolah Tinggi
menjadi Universitas dengan mengembangkan program studi dalam satu wadah
Fakultas.
Fakultas
Ekonomi sebagai perubahan bentuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara,
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja
dan dapat menangani masalah-masalah yang menyangkut manajemen. Tujuan spesifik
dapat dicapai melalui program studi/jurusan Manajemen, dengan harapan:
a. Mampu mengadakan pengamatan,
pendekatan dan penalaran dibidang ilmu Ekonomi
b. Mempunyai bekal ilmu
pengetahuan untuk melanjutkan pendidikan
c. Mampu mengatasi persoalan
ekonomi dengan segala aspeknya
d. Mampu menerapkan ilmu
pengetahuan dalam pelaksanaan kepada masyarakat dalam bidang ekonomi.